Kata “remaja” pertama kali diciptakan pada 1950-an, saat mode remaja telah menemukan tempatnya dan ceruk pasar diciptakan. Remaja sekarang menjadi kelompok tertutup dengan perasaan, gaya, kepercayaan, dan cara mereka sendiri dalam memandang kehidupan; yaitu kepribadian mereka sendiri.
Malcolm Barnard mengatakan dalam bukunya Style as Communication, “Style dan pakaian selalu dijelaskan sebagai bentuk komunikasi”. Remaja sekarang memiliki suara mereka sendiri untuk mengungkapkan pikiran mereka dan mereka berhasil melakukannya melalui mode.
Menjadi remaja adalah memberontak. Jika Anda melihat dekade mode remaja, Anda mungkin melihat bahwa mereka telah terbukti menjadi cara untuk memberontak.
Kembali di tahun lima puluhan, ketika style remaja pertama muncul, itu akan mengikuti tampilan terkenal James Dean di “Insurgent And not using a Trigger”. Meskipun, pakaian mereka tidak terlalu berbeda dari tren style pada umumnya, gadis-gadis dapat terlihat mengenakan gaun dengan rok dan crinoline di bawah rok. Anak laki-laki mengenakan pakaian ketat Levis, Chinos, kemeja ketat putih atau hitam, serta sepatu pantofel atau sepatu Converse dengan jaket kulit.
Style sepenuhnya dipengaruhi dan “dimanipulasi” oleh sejarah. Peristiwa sejarah memberi ciri khas pada dekade mode, karena pakaian mengungkapkan gaya hidup, konsepsi, dan bahkan prasangka orang.
Pada 1960-an, style dan musik mulai berjalan beriringan. Musik pop dan rock mulai mempengaruhi mode dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ikon mode, seperti The Beatles, atau bintang rock pemberontak, seperti Bob Dylan dan Mick Jagger, berbicara atas nama generasi muda dan mereka mewakili kekuatan utama.
Pada 1970-an, period disko sangat ramai dan penuh warna. Kain dekade ini adalah poliester, akrilik dan lycra. Gaun wanita sampai ke lutut dan pria mengenakan bawahan lonceng, jaket, dan rantai emas. Sepatu platform besar di lantai dansa dan pola kemeja memusingkan.
Tahun 1980-an datang dengan kegemaran aerobik. Kombinasi terbaiknya adalah legging stretch yang ketat dan mengkilap yang dipasangkan dengan kaus off-the-shoulder berukuran besar. Penyanyi pop, Madonna berada di puncaknya saat itu dan dia sangat mempengaruhi selera gaya remaja.
Tahun 1990-an, dalam hal mode remaja, mewakili campuran dari banyak gaya yang berbeda. Boy band dan lady band musik pop cukup eklektik dalam hal pakaian dan mereka dikagumi oleh generasi muda. Saatnya sepatu platform kembali muncul di banyak sepatu mulai dari sandal hingga sepatu tenis. Warna-warnanya dramatis atau pastel, sedangkan warna klasik hitam masih digunakan untuk efek dramatis dalam style.
Saat ini, pakaian remaja sangat nyaman dalam segala hal. Tren dasarnya adalah denims biru classic dengan trendi. Pakaian remaja harus terjangkau dari segi harga, karena pengeluaran kaum muda cukup terbatas dalam jumlah uang yang dikumpulkan di celengan mereka.