Pemilik dan pemakai permata peridot sering melihat peridot sebagai sumber keberuntungan, kesuksesan dan kemakmuran. Terutama, reputasi ini membuat permata peridot laku dan dihargai oleh banyak orang yang mampu membelinya dengan harganya.
Nama peridot diyakini berasal dari dua asal kata. Yang pertama adalah peritot kata Perancis yang secara harfiah berarti kabur atau tidak jelas. Yang kedua adalah kata Arab untuk permata atau faridat. Istilah umum lainnya untuk peridot adalah “zamrud orang miskin”. Peridot biasanya ditandai dengan warna tunggal – hijau segar dalam berbagai derajat. Jumlah atau intensitas warna hijau dalam sampel peridot tertentu secara langsung dipengaruhi oleh besi dalam struktur kristalnya, karena terutama merupakan senyawa besi dan magnesium. Warnanya bisa dalam kisaran warna kuning-hijau hingga hijau-alga atau cokelat-hijau. Nuansa ini adalah salah satu karakteristiknya yang paling unik, menunjukkan rangkaian lengkap warna hijau yang menyegarkan.
Di antara peridot yang diproduksi secara komersial, yang terbesar sejauh ini adalah 310 karat dan dikenal sebagai peridot Kashmir. Peridot asal Pakistan ini dapat ditemukan di Museum Smithsonian di Washington DC Permata peridot Kashmir lainnya biasanya berukuran 100 karat, tetapi merupakan jenis peridot khusus yang tetap tak tertandingi dibandingkan dengan peridot lainnya.
Peridot permata terkait erat dengan olivin. Ini sering dianggap sebagai cabang dari olivin forsterit, meskipun itu sendiri benar-benar memiliki sesuatu yang membuatnya unik dan menonjol sebagai permata untuk semua musim.